
Pemandangan hijau dan segar di sepanjang kota Wonosobo dan Dieng sungguh membuat kami betah. Kami sampai berkali-kali berhenti sekadar memotret pemandangan indah tersebut. Perjalanan dari Wonosobo ke Dieng sekitar 27 km dan memakan waktu kurang lebih satu jam. Saat tiba, kami terkejut melihat Dieng sudah sangat ramai, berbeda jauh dari kunjungan terakhir saya sekitar tahun 1999. Objek wisata di sini sudah tertata lebih rapi, papan petunjuk lebih lengkap, dan jumlah warung makan serta penginapan semakin banyak. Sampai di sana sekitar pukul 17.00. Awalnya, kami ingin mencari spot menikmati sunset di sekitar Dieng. Tapi karena kabut mulai turun, kami memutuskan langsung menuju kampung Sembungan, yang dikenal sebagai desa terdekat dengan bukit Sikunir dan katanya salah satu desa tertinggi di pulau Jawa. Sampai di gerbang desa Sikunir, seorang penduduk yang juga anggota Pokdarwis Sembungan menawarkan homestay kepada kami. Setelah melihat dua pilihan homestay, kami akhirnya memilih satu yang tarifnya Rp350.000 untuk sepuluh orang. Istilahnya, kamar ini luas dan menyediakan kasur, kamar mandi, serta kebebasan buat membuat minum atau mie kapan saja. Homestay itu juga dekat dengan warung makan, jadi kami gampang mencari makan malam. Setelah makan sekitar jam 21.35, kami langsung beristirahat karena keesokan harinya, sebelum subuh, kami harus berangkat ke Sikunir.
Pada pukul 04.30, Mas Afton, yang juga menjadi pemandu kami, membangunkan kami untuk bersiap menyaksikan matahari terbit di puncak Sikunir. Perjalanan dari homestay ke Sikunir memakan waktu sekitar sepuluh menit lewat jalur berbatu yang sangat gelap. Pengendara motor harus ekstra hati-hati melewati jalan ini. Saat sampai di area parkir Sikunir, suasananya sudah cukup ramai, banyak orang tampak penasaran dengan keindahan Sikunir. Dari parkiran, kami harus berjalan kaki mendaki ke puncak selama sekitar tiga puluh menit. Sepanjang perjalanan, kami melewati tangga-tangga kecil yang menyulitkan. Banyak berhenti sebentar untuk istirahat dan mengatur nafas. Tanjakan dan udara dingin membuat pendakian terasa lebih berat dari biasanya. Dari sepuluh orang dalam rombongan, satu orang tidak mampu melanjutkan dan memutuskan kembali turun ke parkiran.
Perjuangan naik ke puncak Sikunir terasa sepadan dengan keindahan pemandangannya. Dari atas sana, kita bisa melihat tujuh gunung sekaligus: Sumbing, Sindoro, Merapi, Lawu, Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya momen yang diharapkan tiba juga: matahari terbit berwarna keemasan muncul di langit.