Cari Blog Ini

Halaman

Rabu, 31 Desember 2025

Touring Rancabuaya: Menikmati Keindahan Alam dengan bermotor

 


Saya sudah lama tidak melakukan perjalanan jauh dengan motor. Seingat saya, pada awalnya, suami saya rajin mengajak saya berkendara dengan motor buatan India yang dia beli. Saya pernah mengunjungi salah satu pantai di Garut Selatan pada sekitar tahun 2013, dan beberapa kali menggunakan mobil untuk pergi ke Bogor. Itu adalah rekor paling jauh untuk naik motor.

Kondisi tempat duduk di motor sangat nyaman, jadi kami tidak merasa cape atau pegal saat berkendara cukup jauh.

Tidak disangka-sangka, saya memiliki kesempatan untuk pergi ke Pantai Rancabuaya di Kabupaten Garut tiga tahun tiga bulan menjelang usia "lansia", yang dimulai pada usia 60 tahun. Touring kali ini dibonceng oleh rekan kantor saya, "Mas Arga", yang umurnya sepantaran anak saya. Suami saya tidak hadir. Mas Arga sudah mengajak saya jauh-jauh hari dan bersedia memberikan boncengan motornya kepada saya. Mas Arga sudah terbiasa melakukan perjalanan, jadi saya yang dibonceng merasa aman dan tidak terlalu khawatir.

Sekitar 20 orang mengikuti perjalanan, sebagian menggunakan mobil dan sebagian motor. Kami akan berangkat dari Soreang pada pukul 9:00 pagi dan akan melewati Ciwidey, Rancabali, Kabupaten Bandung, Naringgul, Cidun, Kabupaten Cianjur, dan Rancabuaya, Kabupaten Garut. Jalan-jalan di tiga kabupaten tersebut memiliki kondisi yang relatif baik dan mulus, dengan sedikit tingkat kerusakan.

Sangat mungkin untuk menjadi mabuk darat selama perjalanan menuju Rancabuaya karena jalannya yang berkelok-kelok. Pengalaman sebelumnya saya berkendara ke wilayah ini cukup membuat saya tidak dapat menikmati alam dengan nyaman dan mabuk darat. Jika saya mengendarai motor, saya tidak merasa mabuk darat.

Kami melihat pemandangan indah sepanjang jalan. Di Ciwidey, ada banyak kebun sayuran dan strawberi, dan di Rancabali, ada pemandangan perkebunan teh yang indah. Setelah memasuki daerah Naringgul, yang berada di Kabupaten Cianjur, kami akan melihat pemandangan alam yang berupa persawahan dan bukit.



Itu benar; ada anak-anak muda inovatif yang bekerja sebagai fotografer jalanan di daerah Ciwidey-Rancabali. Mereka akan mengambil foto kita dan mempostingnya di Instagram. Jika Anda ingin mendapatkan foto tersebut, Anda dapat menghubungi mereka di nomor WA, dan foto akan dikembalikan secara sukarela.

Untuk pemandangan tambahan dari Naringgul, Anda dapat melihat air terjun kecil yang meluncur dari atas bukit dari jalan. "Curug Ceret" adalah salah satu air terjun yang dilewati dan jatuh ke pinggir jalan. Dalam bahasa Sunda, "ceret" berarti "cipratan". Air terjun itu benar-benar mencemari jalan raya. Saat itu, airnya tidak jatuh dan tidak menciprati jalan raya, jadi kami dapat mengambil foto di depan Curug Ceret.



Kami tiba di pantai Rancabuaya sekitar pukul 13.00 setelah beberapa kali berhenti untuk menikmati kopi, berfoto, dan mengunjungi Curug Ceret. Makan siang sudah tiba. Tak perlu khawatir karena ada toko yang menyediakan makanan laut. Makan siang terdiri dari seafood, udang, dan cumi dengan harga yang masuk akal. Harganya sekitar Rp.70.000 per orang.

Kami kembali ke Soreang setelah istirahat, shalat, dan makan siang. Bersiaplah untuk hujan, jas hujan sudah disiapkan, dan semoga perjalanan Anda lancar tanpa hujan. Perjalanan pulang lebih lambat dibandingkan perjalanan pagi karena lalu lintas lebih padat. Kami tiba dengan selamat di Soreang sekitar pukul 18.30.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kebisuan di Lereng Gunung Merapi

  Aku berdiri di antara lorong-lorong museum yang indah yang terletak dekat dengan puncak gunung Merapi. Aku melihat misteri di dalam gamela...