Cari Blog Ini

Halaman

Jumat, 26 Desember 2025

Taman Proklamator: Melihat Tanda-tanda Kemerdekaan di Jalan Pegangsaan

 


Saya pergi ke Taman Proklamator di Pegangsaan, Jakarta, pada 23 Desember. Tempat ini bukan hanya taman tengah kota, tetapi juga titik penting dalam sejarah pendirian Republik Indonesia. Patung Soekarno-Hatta yang berdiri berdampingan langsung menarik perhatian saat memasuki area taman. Di belakang patung terdapat dinding batu yang berisi teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kita pasti sudah akrab dengan kalimatnya, yang menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia dan mengatakan bahwa Soekarno dan Hatta akan menyerahkan kekuasaan "dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya".

Jejak sejarah pembangunan Tugu Proklamasi dapat ditemukan di taman ini juga.Presiden Soekarno memulai pembangunan Tugu Petir pada 1 Januari 1961. Bentuknya menyerupai tugu tinggi dengan bagian kepala yang menyerupai lambang petir, yang membuatnya terlihat seperti logo Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pada tugu bersejarah tertulis, "Di sinilah pada tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia."

Tulisan itu menjadi pengingat bahwa lokasi ini bukan sekadar taman kota, melainkan saksi langsung momen paling menentukan dalam perjalanan bangsa.

Tak jauh dari tugu, terdapat informasi mengenai Rumah Proklamasi, bangunan yang didirikan pada tahun 1942 dan pernah menjadi tempat tinggal Presiden Soekarno pada periode 1942--1946. Di rumah inilah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan pada 17 Agustus 1945. Meski bangunan aslinya sudah tidak berdiri, keberadaannya tetap dikenang melalui penanda sejarah di kawasan taman ini.

Taman Proklamator memiliki banyak nilai historis, tetapi juga nyaman dan indah. Tempat ini bagus untuk berjalan-jalan, duduk sejenak, atau merenungkan sejarah negara di tengah hiruk-pikuk Jakarta karena pepohonan rindang dan hamparan rumput hijau.
Sangat mudah untuk mencapai lokasi ini. Ketika mereka naik KRL dan turun di Stasiun Manggarai, pengunjung dapat berjalan kaki sekitar 1,1 kilometer. Menggunakan ojek online untuk pergi langsung ke taman adalah alternatif yang lebih efisien.

Kunjungan ke Taman Proklamator tidak hanya tentang melihat monumen; itu juga tentang menghidupkan kembali ingatan kolektif tentang proses lahirnya Indonesia. Kemerdekaan yang kita miliki sekarang berasal dari halaman rumah, dibaca dengan keberanian, dan diperjuangkan dengan pengorbanan.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wisata Tanah Sunda: Perpaduan Alam dan Budaya

  Tanah Sunda selalu memikat. Setiap sudutnya membawa ketenangan, dari pegunungan yang diselimuti kabut pagi hingga gemericik curug yang jat...