-Ads Here-
Jika kamu menelusuri TMII masih belum lengkap jika tidak menaiki Kereta Gantung, di mana disetiap perhentian menjadi pintu jendela menuju keberagaman dan keajaiban Nusantara. biasaya sejak awal, wahana kereta gantung atau sky lift memang selalu menjadi primadona. Serasa terbang melintasi angkasa, wahana ini juga merupakan perintis kendaraan untuk ke objek wisata di Indonesia.
Kawasan TMII yang terhampar sagat luas memang tidak akan habisnya dijelajahi hanya dengan berjalan kaki. Kereta gantung juga melengkapi aneka sarana angkutan darat yang tersedia, kini hadirlah kereta gantung sebagai wahana rekreasi sekalian moda eksplorasi yang juga mengizinkan pengunjung menelusuri pesona kepulauan yag berbentuk danau Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari perspektif yang berbeda.
Tidak diragukan lagi, soal keindahan beracam Anjungan Daerah, peta Indonesia di kawasan Archipelago, beserta deretan museum dan juga rumah ibadah yang semakin elok saat disaksikan dari ketinggian. Pemandangan hijau yang meliputi area TMII, yang kerimbunannya bisa dinikmati dengan sejuk di wahana Kereta Gantung.
Secara total, ini terdapat 81 kabin dan tiga stasiun yang akan membawa para pengunjung terbang tinggi, yaitu stasiun A di dekat timur lapangan parkir selatan di desa seni dan kerajinan, stasiun B yang berseberangan dengan anjungan Papua di tempat Taman Burung, dan stasiun C yang bersembunyi di sisi utara lapangan pintu parkir utara. Saat berkelana dengan kereta gantung, para pengunjung akan dibawa keliling satu putaran dari stasiun pertama ke stasiun kedua, kemudian kembali lagi ke stasiun asal.
Sistem angkutan wisata angkasa ini yang dikelola oleh PT Skylift Indonesia, bagian dari perusahaan PT Astra International Tbk. semenjak 9 April 1973. Diluncurkan perdana pada saat peresmian TMII, rekreasi kereta gantung kini dihargai dengan harga Rp50.000 untuk hari Senin-Jumat, dan Rp60.000 untuk hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional.
-Ads Here-