-Ads Here-
Ada beberapa lokasi bersejarah di Jakarta Pusat sekarang ini menjadi tujuan wisata yang lumayan cukup populer. Sebagian di antaranya bahkan sudah direnovasi sebagai bagian dari perawatan sekaligus supaya wisatawan yang datang merasa lebih nyaman. Inilah sejumlah tempat bersejarah yang ada di Jakarta Pusat yang dapat Sobat wisata kunjungi untuk mempelajari jejak masa lalu. Tempat bersejarah di Jakarta Pusat 1. Museum Nasional Indonesia
Museum Nasional Indonesia merupakan tempat yang menyimpan sekitar 160.000 benda-benda bersejarah dari berbagai zaman, dilansir dari situs resminya. Gedung ini sudah dibangun di area seluas 26.500 meter persegi dan memiliki dua bangunan utama. Diketahui gedung A dipakai untuk ruang pameran, sementara di gedung B yang memiliki sebutan Gedung Arca dipakai untuk kantor, ruang konferensi, , perpustakan, laboratorium juga ruang pameran. Peresmian Gedung Arca dilakukan pada tanggal 20 Juni 2007 oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
2. Monas
Monumen Nasional (Monas) merupakan ikon paling terkenal sekali di Jakarta dan sudah menjadi salah suatu tempat bersejarah di Jakarta Pusat. Pembangunan Monas dilaksanakan untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa lalu revolusi Kemerdekaan 1945.
3. Gereja Katedral
Gereja Katedral adalah sebuah gereja Katolik pertama kali di Jakarta yang memiliki model bangunan dengan gaya gotik. Tempat ibadah ini telah diresmikan pada 1901 dan memiliki monumen dari granit hitam dari Belgia untuk mengenang Komisaris Jendral Leonardus Petrus Josephus Burggraaf Du Bus de Gisignies itu.Ia dianggap sebagai sesuatu yang sangat terpenting dalam sejarah pembangunan di Gereja Katedral. Keunikan dari gereja ini, ialah memiliki museum yang dibangun di dekatnya dan menyimpan berbagai benda sejarah yang berhubungan dengan Gereja Katedral. Sangat cocok yang dijadikan destinasi wisata bersejarah jika Sobat wisata sedang berkunjung ke Jakarta Pusat.
4. Lapangan Banteng
Tempat ini memiliki sebegitu banyak fasilitas yang bisa dipergunakan kepada masyarakat di sekitar Jakarta Pusat. Beberapa di antaranya seperti untuk trek atletik untuk berlari, air mancur, dan area bermain anak-anak yang bisa dipakai untuk umum. ada 6 Aktivitas yang Bisa Sobat wisata lakukan di Lapangan Banteng yang dulunya Lapangan Banteng, merupakan alun-alun yang sudah dipakai oleh kalangan elit Batavia di masa lalu untuk berkumpul, mendengarkan musik militer di Sabtu Sore.
5. Masjid Istiqlal
Tepat di seberang Gereja Katedral, Sobat wisata bisa menemukan Masjid Istiqlal, salah satu tempat paling bersejarah di Jakarta Pusat yang menarik sekali untuk dikunjungi. Masjid ini memang memiliki ukuran yang sangat besar, luas dan diterkebal sebagai masjid terbesar se-Asia Tenggara. Gedungnya yang dibangun di atas lahan seluas 9,5 hektar yang dahulunya adalah suatu kawasan Taman Wilhelmina. Proses pembangunan masjid ini juga sangat lama, memerlukan sampai 17 tahun, dan selesai dibangun pada tahun 1978.
6. Tugu Proklamasi
Tugu Proklamasi berempat di Jalan Proklamasi dengan Nomor 10, RT.10/RW.2, Pegangsaan, Menteng, Kota Jakarta Pusat. Di lokasi ini sebuah monumen, dan tugu tentang Kemerdekaan Indonesia, sewaktu belum dijadikan Tugu Proklamasi di area ini ada daerah yang merupakan bekas rumah Presiden ke-1 RI, Soekarno.
7. Museum Proklamasi
Melansir dari situs resminya, sebelum menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok), tempat ini adalah kediaman resmi dari konsulat Kerajaan Inggris. Bangunan ini juga pernah menjadi tempat tinggal perwira tinggi Angkatan Laut Jepang, Laksamana Muda Tadashi Maeda.
Laksamana Muda Tadashi Maeda mengizinkan rumahnya menjadi tempat perumusan naskah proklamasi, yang pada 24 November 1992 resmi dijadikan sebagai museum.
8. Musem Sumpah Pemuda
Museum ini dulunya adalah rumah dari Sei Kong Liong, yang dulu bangunanya pernah disewa dan dijadikan asrama sekolah dokter pribumi bernama Stovia (School tot Opleiding van Indische Artsen). Bangunan ini dulunya dikenal dengan nama Gedung Kramat Raya 106, sebelum para pemuda pada 28 Oktober 1928 mengikrarkan Sumpah Pemuda.
Berpuluh-puluh tahun kemudian, Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin meresmikan Gedung itu pada 20 Mei 1973, dan Presiden Soeharto juga meresmikan kembali pada 20 Mei 1974.
9. Museum Joang 45
Gedung ini diketahui dibangun sekitar tahun 1920 sampai 1938 dan dulunya dikelola seorang warga keturunan Belanda bernama L.C. Schomper. Sebagai sebuah museum, salah satu tempat bersejarah di Jakarta Pusat ini menyimpan banyak benda penting yang berkaitan dengan perjuangan Indonesia untuk Merdeka.Beberapa di antaranya seperti tandu Jenderal Sudirman dan koleksi mobil pertama Presiden
10. Taman Menteng
Taman dengan luas 27.289 meter persegi ini memiliki banyak koleksi tamaman dan area publik dengan berbagai fasilitas. Sebelum dijadikan taman, salah satu tempat bersejarah di Jakarta Pusat ini dulunya merupakan stadion zaman kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1921. Arsiteknya adalah seorang perarancang berkebangsaan Belanda bernama F.J. Kubatz dan P.A.J Moojen.
11. Gedung Kesenian Jakarta
Salah satu tempat paling bersejarah di Jakarta Pusat ini yang dulunya adalah tempat pertunjukan kesenian yang dibangun pada masa Pemerintahan Inggris, serta masih terbuat dari kayu, bambu, dan rumbai, dikutip dari Cagar Budaya Kemendikbud. Kemudian, di masa Pemerintahan Belanda, dibuatlah sebuah gedung kesenian baru yang permanen.
Pada 1951, tempat yang berlokasi di Sawah Besar ini dijadikan tempat pertunjukan dan tempat kuliah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Hukum, Univeristas Indonesia (UI). Sempat juga dijadikan bioskop, lalu direnovasi, dan akhirnya diresmikan pada 5 September 1987 dengan nama Gedung Kesenian Jakarta.
12. Museum Taman Prasasti
Museum Taman Prasasti adalah tempat peninggalan zaman kolonial Belanda dan sekarang ini telah dijadikan cagar budaya. Terdapat koleksi prasasti kuno dan juga miniatur makam dari 27 provinsi yang ada di Indonesia. Luas museum ini sekitar 1,2 hektar dan di tempat ini pengunjung bisa melihat karya seni yang indah berupa ukiran dan pahatan dari masa lalu.
13. Istana Merdeka
Pada awalnya Istana Merdeka merupakan rumah seorang warga Belanda, J.A. van Braam yang membangun rumah tinggalnya dari 1796 sampai 1804, dilansir dari Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Tapi Sayangnya, pada tahun 1816 bangunan ini sudah diambil alih oleh Pemerintah Hindia-Belanda dan dijadikan untuk pusat pemerintahan, sekaligus rumah seorang Gubernur Jendral Belanda. Istana Merdeka juga telah menjadi saksi atas penandatanganan naskah Persetujuan-Linggajati pada tanggal 25 Maret 1947.

-Ads Here-